PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NAGARI SONTANG KABUPATEN PASAMAN MELALUI INOVASI BUDIDAYA SAPI POTONG DAN INOVASI PAKAN ALTERNATIF YANG RAMAH LINGKUNGAN

  • Ferry Lismanto Syaiful Universitas Andalas
  • Uyung Gatot S. Dinata Universitas Andalas
  • Ferido Ferido Universitas Andalas
Keywords: beef cattle cultivation, alternative feed innovation, community empowerment, Sontang nagari, PPM KKN

Abstract

Nagari Sontang merupakan salah satu agari yang terletak di Padang Gelugur Kabupaten Pasaman dengan jumlah penduduk sekitar 8200 jiwa yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai bertani. Nagari Sontang memiliki areal lahan pertanian yang cukup luas yang berpotensi besar untuk dijadikan tempat pengembangan ternak sapi potong. Tujuan kegiatan ini adalah untuk pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Nagari Sontang ini adalah untuk mentransfer teknologi budidaya sapi potong dan inovasi pakan yang ramah lingkungan dan pengetahuan dan keterampilan dalam meningkatkan nilai tambah limbah pertanian sebagai pakan ternak. Kegiatan KKN ini dilaksanakan di Nagari Sontang, Pasaman pada tahun 2016. Kegiatan melibatkan 4 orang mahasiswa yang terdiri dari 1 orang dari Fakultas Pertanian dan 3 orang dari Fakultas Peternakan. Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan program KKN-PPM pada masyarakat nagari Sontang, Pasaman adalah pendekatan partisipatif atau Participatory Rural Appraisal (PRA) yaitu melibatkan semua elemen masyarakat mulai dari kecamatan, wali nagari, kepala jorong, kepala dusun, ninik mamak atau yang dituakan, ibu-ibu rumah tangga (PKK) dan pemuda. Tahapan kegiatan ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah 1. Peternak telah mulai termotivasi menambah pengetahuan dalam budidaya ternak sapi potong yang baik dan menguntungkan, 2. Kegiatan pengabdian berupa penyuluhan pemeliharaan ternak sapi potong melalui penerapan teknologi yang diberikan kepada petani sangat menarik minat petani untuk melakukan usaha ternak sapi potong selain usaha padi sawah untuk menambah pendapatan keluarga, 3. Selain pakan hijauan sebagai pakan utama ternak sapi (rumput gajah), petani juga bisa memanfaatkan jerami padi yang telah difermentasi sebagai pengganti pakan hijauan dalam memanfaatkan potensi daerah setempat, 4. Peternak sudah mengetahui mengenai reproduksi dan perkawinan ternak dan IB dan 5. Peternak sudah mengetahui terknis perawatan dan pengendalian penyakit ternak. Dari hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang telah dilakukan dikategorikan sukses. Hal ini tampak pada saat pelaksanaan kegiatan begitu besar animo peternak/ kelompok tani dan masyarakat di Nagari Sontang, Pasaman terhadap usaha peternakan sapi potong. Disamping itu begitu banyaknya yang turut hadir pada acara tersebut yang terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu, juga kalangan anak muda. Adapun yang hadir saat itu ternyata tidak semuanya dari kalangan peternak, banyak juga petani yang bukan peternak yang antusias menanyakan bagaimana cara beternak sapi potong baik berbasis menguntungkan dan penerapan inovasi pakan alternatif yang ramah lingkungan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

AAK. 1991. Petunjuk Beternak Sapi Potong dan Kerja. Kanisius, Jakarta.

Baba, S. dan M. Risal. 2014. Preferensi dan tingkat pengetahuan peternak tentang teknologi IB di Kabupaten Baru. Prosiding Seminar Nasional Peningkatan Produktivitas Ternak Lokal, Abstrak, Makassar, 9 Oktober 2014

Blakely, J. dan D.H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Ditjen Peternakan. 1992. Pedoman Identifikasi Faktor Penentu Teknis Peternakan. Proyek Peningkatan Produksi Peternakan. Diklat Peternakan, Jakarta.

Efrizal., Rusnam dan F.L. Syaiful. 2018. Diseminasi teknologi pembuatan pakan buatan alternatif dengan campuran limbah kangkung air, Ipomoea aquatica Forks untuk pembudidaya ikan di Sumatera Barat. Jurnal Hilirisasi IPTEKS. 1(3): 1-10.

Hartadi, Hari, S. Reksohadiprodjo dan A.D. Tillman. 1997. Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. Cetakan Ke-4. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Hartati, S. 2010. Pedoman Pelaksanaan Inseminasi Buatan Pada Ternak Sapi. Direktorat Jenderal Peternakan, Jakarta.

Murtidjo, B.A. 1993. Beternak Sapi Potong. Kanisius, Jakarta.

Sarwono, B. dan H.B. Arianto. 2003. Penggemukan Sapi Potong Secara Cepat. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sugeng, B. 1996. Sapi Potong. Edisi 5. Penebar Swadaya, Jakarta.

Syaiful, F.L. 2018. Pemberdayaan masyarakat melalui budidaya sapi potong terintegrasi sawit dan penanaman rumput gajah sebagai bahan pakan ternak di nagari Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Unes Journal of Community Service. 2(2): 142-149.

Syaiful, F.L. 2018. Desiminasi teknologi deteksi kebuntingan dini “Deea Gestdect” terhadap sapi potong di Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Jurnal Hilirisasi IPTEKS. 1(3): 18-25

Triwulaningsih, E., T. Susilawati, dan Kustono. 2009. Reproduksi dan Inovasi Teknologi Reproduksi: Profil Usaha Peternakan Sapi Perah di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta.
Published
2018-09-28
Section
Articles