EDUKASI KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH PADA MURID SD NEGERI 13 DI DESA TUNGKAL SELATAN KECAMATAN PARIAMAN UTARA

  • Yustini Alioes Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
  • Husnil Kadri Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
  • Eti Yerizel Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
  • Hirowati Ali Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
  • Rauza Sukma Rita Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
  • Desy Arisanti Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Keywords: health education, snacks, blood type

Abstract

Elementary school students are consumers who are among those who consume the most food and beverages. Food and drinks sold around the school contain many hazardous substances such as dyes that have been banned from circulating (Rhodamine B in iced drinks, jelly drinks, and so on) and other additives such as formalin which is used as a chewy substance in meatballs sold in carts and restaurants that can cause acute poisonings such as allergies, coughs and chronic poisonings such as cancer of the liver, kidneys and other organs. The purpose of this activity is to increase knowledge about substances in food and an introduction to blood group examination. This activity was carried out at SD Negeri 13 Tungkal Selatan Village in North Pariaman District. The method of activity is in the form of counseling and demonstration. According to the survey before the blood group examination, it turned out that most of the elementary school students did not know their blood type. Before the blood group examination, the students were also given knowledge about determining a person's blood type. After this counseling was carried out, respondents became more aware of the impact of food/snacks on health, and respondents knew their respective blood types. Of the 64 students, there are 22 A, 17 B, 12 AB, 13 O. To avoid problems related to food and blood type. There is a need for continuous health education for elementary school students.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aflah, R. R., Indiasari, R., dan Yustini. 2014. Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Obesitas pada Remaja di SMA Katolik Cendrawasih. Program Studi Ilmu GIzi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Makassar.

Andriyani, R., Triana, A. dan Juliarti, W., 2015. Buku Ajar Biologi Reproduksi dan
Perkembangan. Edisi 1. Deepublish, Yogyakarta.

Depkes RI, Permenkes RI. 1979. No. 235/ Menkes/Per/VI, tentang Bahan Tambahan yang dilarang digunakan pada Makanan dan Minuman.

Depkes RI, Permenkes RI. 1988. No, 722/Menkes/Per/IX Tentang Bahan Tambahan Makanan dan Minuman.

Diknakes. 1994. Penggunaan Pengawet dan Pemanis Pada Produk Mie, Baso, Kerupuk dan Minuman Ringan. Edisi No.2

Elliyanti, A. 2020. Pemeriksaan buta warna, golongan darah dan kadar hemoglobin pada anak usia sekolah di Nagari Sumaniak. Buletin ilmiah Nagari Membangun. Vol 3 No. 2.

Hates, J.R. T.C. Campbell, 1999. Food Additive and Contaminants in Handbook of Toxicology The Basic Science of Poison, 6 ed, Mac.Millan Publishing Company, New York, 722 – 798.

Husna, H. 1994. Analisa zat warna pada makanan berwarna yang dijual di beberapa toko di Kota Padang, Journal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unand, 64 – 68.

Linder MC. 1998. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme, Diterjemahkan oleh Aminuddin

Muthia, R. 2020. Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana di Nagari Pakan Sinayan. Warta Pengabdian Andalas. 27 (3): 187-196.

Ronald, A.S. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sihombing, G. 1996. Komposisi zat gizi dan mutu berbagai macam jajanan ditinjau dari penggunaan bahan makanan. Cermin Dunia Kedokteran, 11: 20 – 24

Subrata G. 2007. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat, Jakarta.

Winarno, Titi SR. 1994. Bahan Tambahan Makanan dan Kontaminan. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Published
2021-06-28
Section
Articles